Jakarta, (Orbpaper) - Pasukan angkatan laut Israel kembali menuai kecaman dunia setelah menahan 223 aktivis internasional yang berada di atas kapal Global Sumud Flotilla, sebuah konvoi kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina.
Dalam insiden yang terjadi di perairan internasional, armada Israel melakukan lebih dari 40 kali intersepsi terhadap kapal flotilla. Namun, satu kapal bernama Mikeno berhasil menembus blokade dan mencapai perairan Palestina adalah sebuah pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya kapal kemanusiaan berhasil masuk ke Gaza meski menghadapi blokade ketat Israel.
Flotilla Global Sumud membawa ratusan aktivis, politisi, seniman, dan figur publik dari berbagai negara. Namun, sebagian besar ditangkap dan ditahan paksa oleh Israel.
Penahanan ini memicu gelombang kecaman internasional, dengan berbagai organisasi HAM menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum laut internasional dan bentuk penculikan terhadap warga sipil.
Sementara itu, pihak keluarga para aktivis mendesak PBB dan pemerintah masing-masing negara untuk segera menekan Israel agar membebaskan mereka.
Meski demikian, keberhasilan kapal Mikeno menembus blokade dianggap sebagai titik balik perjuangan solidaritas global untuk Gaza. Para pengamat menilai peristiwa ini bisa menjadi dorongan diplomatik baru dalam menekan Israel agar menghentikan blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 17 tahun