Krisis Politik AS: Shutdown Pemerintahan Trump Guncang Ekonomi Global

Author

04 October 2025

Jakarta, (Orbpaper) - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi shutdown pada Selasa (30/9) tengah malam waktu setempat. Kebuntuan politik antara Partai Republik dan Demokrat membuat anggaran negara tak disahkan tepat waktu, memaksa sebagian layanan pemerintahan berhenti total.

Ini menjadi shutdown pertama sejak 2018, dan langsung mengguncang pasar keuangan global.


Akar Masalah: Obamacare dan Anggaran

Krisis dimulai ketika kedua partai gagal sepakat soal pendanaan sementara (interim budget). Demokrat menolak rancangan dari kubu Republik karena memotong subsidi layanan kesehatan (Obamacare), yang mereka anggap penting bagi jutaan warga berpenghasilan rendah.

Sementara Presiden Trump bersikeras memangkas dana subsidi yang dianggap “tidak efisien” dan berpotensi dinikmati oleh imigran ilegal. Perdebatan inilah yang membuat anggaran federal terhenti di Kongres.

“Mereka ingin imigran ilegal datang dan mendapatkan layanan kesehatan besar-besaran dengan mengorbankan warga kita,” kata Trump dikutip CNBC International.


Imbas Langsung ke Dunia

Shutdown membuat ribuan pegawai federal dirumahkan tanpa bayaran, sementara layanan publik seperti penelitian kesehatan dan administrasi pajak tertunda. Investor global pun mulai cemas, mendorong volatilitas di pasar saham dan kurs dolar AS.

Ekonom menilai dampak ke Indonesia bisa terasa lewat arus modal asing dan pelemahan rupiah, mengingat dolar cenderung melemah saat ketidakpastian fiskal meningkat.

“Shutdown di AS bisa memicu efek domino ke pasar Asia, termasuk Indonesia,” ujar seorang analis pasar di Jakarta.


Belum Ada Titik Terang

Hingga kini, belum ada tanda kompromi dari kedua partai. Jika kebuntuan berlanjut, kepercayaan investor dan kredibilitas fiskal AS bisa ikut terguncang. Shutdown ini memperlihatkan bahwa di tahun ketiga masa jabatan Trump, politik domestik AS masih jauh dari stabil dan dunia kembali harus menanggung risikonya.

Yesterday